Jumat, 15 Februari 2013

Estafet menuju Bali

The hardest part of being home is to leave. Itu boleh saja disebut quote, tapi sejatinya itulah yang saya rasakan tiap kali harus kembali ke rantau. Sedih karena mesti jauh dari keluarga dan teman. But the show must go on.

Sabtu 2 Februari 2013, pagi jam setengah delapan saya sudah bersiap ke terminal arjosari. Seharusnya kemarin malam saya berangkat ke bali dengan bis malam, tapi hujan yang mengguyur kota malang dari siang hingga malam, membuat saya menunda keberangkatan.

Berbeda dengan bis malam, pada pagi dan siang hari tidak ada armada bis yang langsung menuju bali. Alhasil saya harus estafet. Jam menunjukkan pukul delapan, saya sudah beridiri di pintu keluar terminal arjosari. Sengaja tidak naik dari dalam terminal, biar efisien waktu karena bis langsung berangkat tanpa ngetem lagi.

Rute dan tarif estafet menuju bali :
- Malang >  Probolinggo : Rp. 16ribu
- Probolinggo > Situbondo : Rp. 14ribu
- Situbondo > Banyuwangi : Rp. 14ribu
- Ojek ke pelabuhan ketapang : Rp. 10ribu
- Tiket ferry penyebrangan ke gilimanuk : Rp. 6ribu
- Ojek fari pelabuhan gilimanuk ke kosan : Rp. 5ribu

Berangkat jam 8 wib dari terminal arjosari malang, saya sampai terminal sri tanjung banyuwangi jam 15 wib. Yang perlu diperhatikan, ongkos bis yang tertulis di atas semuanya saya dapatkan dari armada yang sama, inisialnya A. Terus pas di terminal probolinggo, ambil bis yang di antrian paling depan biar gak lama nunggunya. Di situbondo saya gak masuk terminal tapi langsung dioper ke bis jurusan banyuwangi yang sudah siap berangkat.

Tips :

1. Saat di terminal sritanjung banyuwangi, ada 2 opsi menuju pelabuhan. Menggunakan angkot dengan ongkos 5ribu, tapi mesti nunggu ngetem. Alternatifnya pakai jasa ojek, yang kedua ini menurut saya lebih cepat.
2. Jika butuh makanan atau minuman, sebelum naik kapal lebih baik beli dulu di mini market depan pintu masuk loket penumpang. Harga makanan dan minuman di kapal relatif lebih mahal.
3. Sampai di pelabuhan gilimanuk ada pemeriksaan kartu identitas, jadi pastikan membawa ID card atau sim.
4. Jika terlupa gak membawa kartu identitas, bisa diakali dengan naik ojek. Minta anter ke mini market terdelat di gilimanuk. Jika ada petugas yang tanya, bilang saja anda warga lokal, dengan menyebutkan salah satu dari wilayah di lingkungan gilimanuk seperti lingkungan Asri dan Arum.

Ada perbedaan waktu satu jam antara wib debgan wita. Pukul 17.30 wita saya sampai di kosan, total waktu estafet adalah 8.5 jam dengan biaya sebesar 65ribu. Jika dibandingkan dengan bis malam yang tarifnya di kisarsn 100-150rb, maka ada selisih harga antara 35-85rb. Untuk waktu tempuhnya kedua metode baik estafet maupun bis malam relatif sama.

Bagi yang merasa nyaman dengan sedikit petualangan bisa mencoba metode estafet. Tapi bagi anda yang gak pingin repot mesti gonta ganti naik turun bis, bisa mengambil rute bis malam.

The choice is yours, have a safe trip..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar