Sabtu, 18 Mei 2013

virtual insanity

What kind of insanity is it..? ya, terus bertanya tanya tentang kegilaan macam apa yang menjangkit dalam diri ini. Mungkin masih bisa disebut normal, menunggu waktu berlalu, mengenyampingkan penat, menanti menit demi menit hanya untuk memastikan ucapan "selamat ulang tahun" itu tak terlewat. Namun apakah ini wajar, jika sekalipun belum pernah saya bertemu dengannya di dunia nyata. Terserah kalo ada yang bilang sok kenal, gak normal, gila, atau apalah, the fact is we're still connected, and we enjoy our silly times. 

Met ulang tahun ya my dear Bob, stay hungry, stay foolish, and keep this silliness rule our world. The virtual world that we're created, a warm and comfort place for us glowing together. I don't wanna be your friend, i chose to be your best, and truly friend. Happy birthday, i'm happy for you bob, semoga Allah segera mempertemukanmu dengan pasangan hidup terbaik pilihan-Nya.

Selamat Ulang Tahun 
 By dee

Ribuan detik kuhabisi
Jalanan lengang kutentang
Oh, gelapnya, tiada yang buka
Adakah dunia mengerti?

Miliaran panah jarak kita
Tak jua tumbuh sayapku
Satu-satunya cara yang ada
Gelombang tuk ku bicara
Tahanlah, wahai Waktu
Ada “Selamat ulang tahun”
Yang harus tiba tepat waktunya
Untuk dia yang terjaga menantiku

Tengah malamnya lewat sudah
Tiada kejutan tersisa
Aku terlunta, tanpa sarana
Saluran tuk ku bicara

Jangan berjalan, Waktu
Ada “Selamat ulang tahun”
Yang harus tiba tepat waktunya
Semoga dia masih ada menantiku
Mundurlah, wahai Waktu
Ada “Selamat ulang tahun”
Yang tertahan tuk kuucapkan
Yang harusnya tiba tepat waktunya
Dan rasa cinta yang s’lalu membara
Untuk dia yang terjaga
Menantiku
 
 

Sabtu, 11 Mei 2013

Untitled

Sepertinya saya telah kehilangan seorang sahabat. Terasa berbeda, ada yang berubah. Dulu, bersama kita tertawa, menangis, merenung, bercanda, sendau gurau, hingga galau. Ya, memang beda, entah apa saya juga belum paham, apa yang dirasakan hati memang kerap susah untuk didefinisikan dalam kata kata.
Saya pernah merasakan betapa mudahnya untuk mengakses yang namanya sahabat ini, kapanpun, dimanapun, dan bagaimanapun kondisinya. Selalu ada dan siap siaga, gak ada itu kata kesepian dalam kamus saya. Mau ni badan lagi capek, atau pikiran lagi penat, bawaannya jadi ceria aja ketika sudah melewati gerbang gila bersamanya. Mau ngomongin politik, musik, hiburan, makanan, buku, ilmu, hingga obrolan absurd pun, selalu saja tertuju pada satu muara, gila.
Kini ketika saya akan mengaksesnya, seakan ada dinding yang menghalanginya. Mungkin saya sudah tidak memiliki akses masuk lagi, atau sistem nya telah dikonfigurasi ulang tanpa melibatkan saya. Apapun itu, yang saya rasakan adalah kehilangan, itu saja.
Stop..!! Kehilangan..? Pikiran saya berbalik mengajukan pertanyaan. Apakah anda benar benar telah memilikinya sebagai sahabat..? Apakah anda yakin..? Atau jangan jangan anda hanya sok merasa memiliki seorang sahabat saja, sedang kenyataan tidak seindah taman virtual yang pikiran anda bangun.
Mungkin semua memang telah berubah, termasuk saya. Hmmm.. Bagaimana mungkin kita bisa kehilangan sesuatu yang tidak pernah kita miliki. Ah sudahlah..